
Untuk dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri, Anda perlu mulai melihat kebutuhan orang-orang di sekitar Anda.
Yesus menunjukkan bahwa tidak selalu mudah melihat kebutuhan orang yang berada di seberang jalan. Tetapi kita akan mulai mengasihi mereka ketika kita membuka mata kita untuk melihat kebutuhan mereka. “Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.” (Lukas 10:33).
Kebaikan serta kemurahan hati selalu dimulai dengan membuka mata, ketika Anda mulai memperhatikan. Bila Anda tidak melihat adanya kebutuhan, bagaimana mungkin Anda dapat merasa peduli? Anda harus memperluas jangkauan pandangan Anda dan menjadi lebih peka.
Ada banyak orang yang terluka di seluruh dunia. Sebagian tinggal di sekitar rumah Anda, sebagian berpapasan dengan Anda di kantor, dan sebagian lagi mungkin duduk di sebelah Anda di gereja.
Mengapa kita tidak melihat luka-luka mereka? Dua kata: Terlalu Sibuk. Sikap tergesa-gesa adalah lonceng kematian kasih. Kalau Anda ingin belajar mengasihi, Anda harus memperlambat langkah Anda, sama seperti orang Samaria itu, memperlambat langkah lalu berhenti.
Langkah pertama menuju hati yang mengasihi adalah meminta Allah untuk memberi Anda radar rohani, supaya Anda dapat melihat orang-orang yang berkebutuhan di sekitar Anda: orang-orang yang terluka secara emosional, spiritual, atau fisik, atau hal-hal lainnya.
· Berdoalah: Tuhan tolong aku melihat orang-orang di sekitarku sebagaimana Engkau melihat mereka.
· Perhatikan apakah Anda melihat orang-orang yang memerlukan bantuan, dorongan semangat, atau perhatian.
· Berapa nilai yang akan Anda peroleh dari orang-orang di sekitar Anda dalam hal kepedulian? Tetangga? Rekan kerja?
· Tuliskan tiga nama orang yang sering bertemu dengan Anda. Lalu tuliskan pergumulan mereka yang Anda ketahui. “Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi tiap-tiap orang hendaklah mencari keuntungan orang lain” 1 Korintus 10:24