Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” (Lukas 5:18-20)
Berikut ini adalah cara terakhir dari tujuh cara yang dapat dilakukan sebuah komsel untuk menjangkau orang bagi Yesus pada masa Natal ini:
Komsel Anda harus bersedia membayar harga untuk membawa seseorang kepada Yesus.
Keempat orang itu tidak akan membuat lubang di atap kecuali kalau mereka bersedia memperbaikinya lagi kemudian. Mereka harus membayar harga untuk membawa teman mereka kepada Yesus.
Membawa seorang teman kepada Yesus selalu menuntut pengorbanan. Untuk banyak komsel, itu berarti mengorbankan kenyamanan mereka sendiri dalam kelompok itu. Banyak orang menjadi begitu nyaman dalam komsel mereka sehingga mereka takut menambahkan orang baru yang mungkin akan mengacaukan dinamika kelompok yang sudah terbentuk.
Sebelum teman-teman kita bersedia datang kepada Yesus, mereka perlu melihat kita keluar dari zona nyaman kita. Tetapi kita tahu bahwa menjangkau orang lain bagi Yesus memiliki kepentingan kekal – itulah hal terpenting yang dapat kita lakukan bagi Allah ketika berada dalam dunia ini.
Karena itu, pada masa Natal ini, “... berdoalah supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu” (2 Tesalonika 3:1).
Dan, setelah itu, jadilah alat doa itu, melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk membawa orang kepada Yesus.