“Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.” (Roma 2:14)
Allah memimpin kita untuk menemukan kebenaran, bukan saja melalui penciptaan, melainkan juga melalui hati nurani kita.Allah telah merancang kita sedemikian rupa; kita selalu tahu apakah sesuatu itu salah atau benar, apapun yang dikatakan orang lain. Hati nurani kita yang memberitahu kita tentang hal itu.
Misalkan kita mengambil sampel acak sebanyak 1 juta orang dari seluruh penjuru dunia dan mengumpulkan mereka di sebuah pojok jalan di New York. Kita katakan kepada mereka: “Ada di sini seorang nenek buta berumur 92 tahun yang berjalan memakai tongkat. Dia perlu menyeberang jalan. Coba katakan, manakah diantara tiga pilihan ini yang benar secara moral: Pertama, Anda membiarkan dia menyeberang jalan sendiri. Kedua, Anda menolong dia menyeberang jalan. Ketiga, Anda mendorong dia ke jalan raya.”
Misalkan kita mengambil sampel acak sebanyak 1 juta orang dari seluruh penjuru dunia dan mengumpulkan mereka di sebuah pojok jalan di New York. Kita katakan kepada mereka: “Ada di sini seorang nenek buta berumur 92 tahun yang berjalan memakai tongkat. Dia perlu menyeberang jalan. Coba katakan, manakah diantara tiga pilihan ini yang benar secara moral: Pertama, Anda membiarkan dia menyeberang jalan sendiri. Kedua, Anda menolong dia menyeberang jalan. Ketiga, Anda mendorong dia ke jalan raya.”
Anda tidak perlu menjadi orang Kristen atau Yahudi atau Muslim atau bahkan orang yang rohani – dalam hati Anda tahu hal yang benar yang harus dilakukan.
Alkitab berkata, “Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela” (Roma 2:14-15).