Lalu datanglah beberapa orang mengusung seorang lumpuh di atas tempat tidur; mereka berusaha membawa dia masuk dan meletakkannya di hadapan Yesus. Karena mereka tidak dapat membawanya masuk berhubung dengan banyaknya orang di situ, naiklah mereka ke atap rumah, lalu membongkar atap itu, dan menurunkan orang itu dengan tempat tidurnya ke tengah-tengah orang banyak tepat di depan Yesus. Ketika Yesus melihat iman mereka, berkatalah Ia: “Hai saudara, dosamu sudah diampuni.” (Lukas 5:18-20)Berikut ini adalah cara keempat dari tujuh cara sebuah komsel dapat menjangkau orang lain bagi Yesus pada masa Natal ini:
Komsel Anda harus mengatasi kesulitan.
Ketika keempat sahabat itu melihat bahwa jalan mereka kepada Yesus terhalang, mereka punya segala alasan untuk merasa putus asa, tapi mereka tidak mau menyerah. Mereka mencari cara lain untuk emmbawa orang itu kepada Yesus.
Semua orang pernah merasa kecil hati, bahkan dan kadang-kadang terutama pada masa Natal. Tetapi untuk membagikan Yesus kepada teman-teman kita, kita harus terus berjalan maju melewati semua kesulitan itu.
Saya ingat sebuah komsel di Saddleback yang berdoa untuk seorang teman mereka selama dua tahun sebelum akhirnya orang itu membuat komitmen untuk mengikuti Yesus. Saya tahu persis orang itu merasa sangat bersyukur bahwa orang-orang di komsel tidak menyerah setelah berdoa selama satu setengah tahun.
Yesus menceritakan sebuah perumpamaan tentang benih yang jatuh ke tanah. Sebagian benih itu tidak pernah sempat mengembangkan akar yang dalam, jadi mereka jatuh ketika mereka menghadapi masalah (Matius 13:21). Tetapi Yesus ingin iman kita bertambah dalam di dalam Dia sehingga kita dapat menghasilkan buah “ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat”. (Matius 13:23b)
