oleh Jon Walker
“Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa; kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan , namun tidak binasa.”
( 2 Korintus 4:8–9 )
Ketika kita mengaku percaya kepada Yesus sebagai Sang Kudus dari Allah, kita seringkali mengira bahwa hidup akan menjadi lebih mudah. Tambahan pula, banyak orang yang berniat baik mengajarkan hal ini sebagai kebenaran Alkitab.
Memang Yesus mengajarkan bahwa kuk yang dipasangNya itu enak (Matius 11:30), dan Rasul Paulus juga berbicara tentang adanya hari perhentian, hari ketujuh, bagi umat Allah (Ibrani 4:9), tetapi kedua contoh ini mengajarkan pentingnya mengembangkan sikap percaya yang mendalam kepada Allah dan bukan mengajarkan bahwa mengikut Yesus itu mudah. Kita harus melangkah masuk ke dalam kehendak Allah dan tetap tinggal di sana, percaya bahwa Allah hanya menginginkan yang terbaik untuk kita (Yeremia 29:11, Roma 8:28).
Karena ada Roh Allah yang bekerja di dalam kita dan melalui kita, kita pasti dapat melewati apa yang sedang kita alami. Rasul Paulus berkata bahwa justru pada saat seperti inilah kita belajar untuk percaya kepada Yesus: “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.” (Filipi 4:13).
Bila kita ingin memberikan sumbangsih yang berarti bagi Kerajaan Allah, kita tidak boleh menghindar dari masa-masa sulit dalam kehidupan. Seperti Paulus, kita dapat menyaksikan bagaimana Allah menolong ketika kita ditindas sehingga kita tidak terjepit, bagaimana Allah memberi kita penghiburan ketika segala sesuatu tampak tidak masuk akal, bagaimana Allah menyatakan kehadiranNya ketika kita ditolak, dan bagaimana Ia membangunkan kita lagi ketika kita jatuh (2 Korintus 4:8–9).
Untuk dapat melewati apa yang anda sedang alami, kita perlu berubah. Jangan lagi bertanya, “Mengapa aku yang harus mengalami semua ini?”, bertanyalah, “Apa yang harus aku lakukan dalam keadaan ini, ya Allah?”
Percakapkan
- Mengapa Allah tidak menyingkirkan semua masalah kita ketika kita menyerahkan diri kepada Yesus?
- Menurut anda, apa yang akan dilakukan Allah bila anda berdoa, “Tuhan, tolong ketidak-percayaanku.”
- Keadaan apakah yang menyebabkan anda bertanya “Mengapa aku?” Menurut pendapat anda, apa yang akan terjadi bila anda sekarang bertanya, “Apa yang harus kulakukan dalam keadaan ini, ya Allah?”