“Karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa.” (Efesus 2:18)
Jaman dahulu kala, di sebuah negeri yang jauh, saya pernah merasa frustrasi pada rekan sekerja saya. Sebenarnya, frustrasi kata yang terlalu halus karena, seperti selalu dikatakan tante saya dalam keadaan seperti itu, waktu itu saya memandang rekan kerja ini seperti musuh.
Untuk tidak memberikan kesan yang salah, saya juga bukan orang baik.
Dalam pengertian Perang Dingin, kami berdua selalu tidak sependapat dan selalu saling bertentangan. Kami sama-sama menginginkan sesuatu, tetapi kami sama-sama tidak dapat memperolehnya. Adik Yesus, Yakobus, berkata bahwa konflik jenis ini adalah bukti dari keinginan-keinginan yang timbul dari hawa nafsu (Yakobus 4:1–2). Saya menyadari bahwa inti dari rasa frustrasi saya sebenarnya adalah ketidakmampuan kami untuk saling menerima, sekalipun “Roh yang ditempatkan Allah dalam diri kita, diinginiNya dengan cemburu” (Yakobus 4:5).
Inilah yang dibisikkan Allah dalam telinga saya. “Roh yang sedang bekerja di dalam dirimu sama dengan Roh yang sedang bekerja di dalam dia.”
Anda mengerti maksud saya? Roh yang sedang bekerja di dalam diri anda sama dengan Roh yang sedang bekerja di dalam dia.
Adakah orang Kristen lain yang menurut anda sulit sekali untuk berkeja bersama-sama? Ingatlah, Roh yang sedang bekerja di dalam diri anda sama dengan Roh yang sedang bekerja di dalam dirinya.
Tahun ini, apa yang akan anda lakukan untuk berusaha berdamai dengan orang ini? |