KELUARGA ALLAH YANG SALING BERFUNGSI, HIDUP DALAM FIRMANNYA, BERTUMBUH DALAM KASIH KEPADA ALLAH DAN SESAMA, MEMENANGKANKAN JIWA DAN MERAWATNYA ------- Sukseskan 40 Days Life Of Transformation 31 Maret 2013 - 9 Mei 2013. --------

Rabu, 08 Februari 2012

Tiga Pertanyaan Bagi Setiap Perikop Alkitab

Oleh Rick Warren

"Apakah TUHAN itu berkenan kepada korban bakaran dan korban sembelihan sama seperti kepada mendengarkan suara TUHAN? Sesungguhnya mendengarkan lebih baik dari pada lemak domba-domba jantan.” (1 Samuel 15:22b)

Bila anda tidak memiliki pengalaman menerapkan Firman Allah dalam hidup anda, mungkin anda merasa frustrasi. Bagaimana caranya? Hari ini saya akan memberi anda tiga pertanyaan yang dapat anda ajukan pada setiap perikop Firman Tuhan untuk menolong anda menerapkan Alkitab dalam hidup anda. Inilah ketiga pertanyaan itu:

Apa maksud Firman Tuhan ini ketika ditulis?
Apa kebenaran kekal di balik apa yang dikatakan Allah?
Bagaimana ayat itu berlaku bagi saya sekarang?

Kita menyebutnya jembatan penerapan. Kita membangun jembatan antara dunia Alkitab dan dunia kita. Mari kita coba membangun jembatan ini untuk menerapkan apa yang dikatakan Paulus dalam 1 Korintus 8 tentang makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala. Bacalah 1 Korintus 8:1-13, dan kemudian ajukan ketiga pertanyaan tadi.


1. Apa maksud Firman Tuhan ini ketika ditulis?

Ada orang-orang dalam jemaat Korintus yang tahu bahwa berhala tidak ada artinya dan bahwa makanan yang dipersembahkan kepada berhala tidak memiliki kekuatan magis. Itu cuma roti biasa dan daging panggang biasa. Tidak apa-apa bila kita memakannya karena berhala-berhala kepada siapa makanan-makanan itu dipersembahkan tidak nyata. Jadi kelompok ini makan dengan bebas tanpa memikirkan apa yang dikatakan orang. Tetapi ada juga orang-orang percaya baru yang merasa terganggu oleh tindakan itu. Mereka berpendapat bahwa tidak seharusnya orang-orang percaya makan makanan yang telah dipersembahkan kepada allah-alah agama lain. Paulus meminta orang-orang Kristen yang sudah dewasa untuk tidak menyebabkan kemerdekaan mereka di dalam Kristus mengganggu perasaan saudara-saudara mereka.


2. Apa kebenaran kekal di balik apa yang dikatakan Allah?

Jangan gunakan kemerdekaan anda di dalam Kristus untuk membuat orang lain tersinggung atau terganggu. Kemerdekaan harus digunakan di dalam kasih.


3. Bagaimana ayat itu berlaku bagi saya sekarang?

Di tempat saya tinggal di Southern California, tidak biasa ditemukan makanan yang telah bersinggungan dengan berhala. Saya kita di tempat anda tinggal juga demikian. Jadi apakah bagian Alkitab tadi tidak relevan bagi kita? Tentu saja tidak! Bila kebenaran kekalnya adalah: “Jangan gunakan kemerdekaanmu untuk mebuat orang lain tersinggung atau terganggu. Kemerdekaan harus digunakan di dalam kasih,” saya perlu sensitif terhadap orang-orang di sekitar saya, karena begitulah anda menunjukkan kasih. Tanyakan pada diri sendiri, “Tuhan, adakah sesuatu yang kulakukan secara egois, sombong, atau tidak peka yang menyebabkan saudara seimanku tersandung? Apakah kepalaku menjadi besar karena pengetahuanku tentang kemerdekaan, ataukah aku membangun orang lain dalam kasih?”


Percakapkan

Pikirkan sebuah kisah Alkitab yang telah anda kenal. Bacalah kembali kisah itu dan ajukan ketiga pertanyaan di atas. Kebenaran atau penerapan baru apakah yang anda temukan tentang kisah tadi?

Percayakah anda bahwa Allah ingin anda memakai Alkitab sebagai penuntun hidup anda? Percayakah anda bahwa kebenarannya tak lekang oleh waktu, bahwa pesan dan penerapannya masih relevan sampai sekarang?